Rabu, 25 September 2013

Makalah Lingkungan Hidup






2013


Lingkungan
Hidup






Disusun Oleh :                                                                                                                                                                                                                             Alan Randy                                            Deswan                                                                                                                                                                                           Dini Nurzaman                                                                                                                                                   Dian Wijaya                                                                                                                                                      Farid Permana F                                   Suranto



politeknik al islam
bandung
2013 / 2014



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Lingkungan Hidup”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalahn ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penulis






DAFTAR ISI





A.   LINGKUNGAN HIDUP


            Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan millieu atau dalam bahasa Perancis disebut dengan l’environment.

1.Tujuan Pengelolaan “Lingkungan Hidup”.

     Tujuan pengelolaan “Lingkungan Hidup” adalah:
a. Tercapainya keselarasan hubungan manusia dengan “Lingkungan Hidup”.
b. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Terwujudnya manusia sebagai pembina “Lingkungan Hidup”.
d. Terlaksananya pembangunan berwawasan “Lingkungan” untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
e. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran “Lingkungan”.

2. Permasalahan Global Yang Berkaitan Dengan “Lingkungan”.

        Menurut Kepala Pusat Informasi Kementerian Kehutanan, Masyhud, ada 4 (empat) persoalan global yang tengah mengancam penduduk dunia, antara lain:


1. Krisis air.
2. Persoalan pangan.
3. Kekurangan energi.
4. Perubahan iklim.
        Keempat persoalan di atas muncul karena perusakan “lingkungan”. Yang sering kali terjadi ialah penebangan dan perusakan hutan yang menyebabkan terjadinya lahan kritis. Yang berdampak pada menipisnya sumber mata air. Survei Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Besar (Ecoton) di daerah Toyomerto, Gunung Arjuno, Gunung Sumberdem dan Gunung Kawi, Di gunung tersebut sumber mata air semakin mengecil,bahkan sebagian hilang.

3. Peran serta atau pelibatan “masyarakat” dalam pengelolaan “Lingkungan Hidup” adalah dalam hal:

     a. Proses perencanaan.
     b. Pengambilan keputusan.
     c. Pelaksanaan kegiatan.
     d. Pembiayaan.
     e. Pemanfaatan hasil.
     f. Pemeliharaan

B.     PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN HIDUP.


            Pemberdayaan adalah upaya memberi daya/kekuatan kepada yang tidak berdaya, agar mampu bergerak sendiri. Membahas masalah pemberdayaan “Lingkungan Hidup”,
     dapat dibagi menjadi 3 konteks, yaitu antara lain:
    a. Menciptakan suasana yang memungkinkan berkembangnya potensi
    b. Memperkuat potensi yang dimiliki melalui pemberian bantuan (empowering).
    c. Melindungi “Lingkungan Hidup” yang ada.,
Lingkungan Hidup terdiri dari Lingkungan Sosial, Lingkungan Buatan dan Lingkungan Alami.
    Lingkungan sosial adalah Lingkungan yang berkaitan dengan aktifitas manusia dengan sesama di sekelilingnya.
    Pemberdayaan Lingkungan sosial antara lain:
    1. Meningkatkan keserasian hubungan antara sesama
    2. Menumbuhkan sikap tenggang rasa.
1.    Meningkatkan sikap gotong royong dll.
   Lingkungan Buatan adalah Lingkungan yang diciptakan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhannya, contohnya : pemukiman, jasa (pelayanan) dll.
Pemberdayaan Lingkungan buatan antara lain:
 1. Jasa, misalnya:
     – Pelayanan fasilitas pendidikan: SD/Ibtida’iyah, SMP, SMA dan lain-lain.
     – Pelayanan fasilitas kesehatan: Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, dan lain-lain.
     – Pelayanan fasilitas perekonomian: Pasar, Toko, Koperasi dan lain-lain.
 2. Fasilitas:
    – Tersedianya Jamban.
    – Tempat Pembuangan Sampah.
 3. Pemukiman:
    – Pabrik.
    – Kandang ternak.
    – Jalan “lingkungan”.
    – Saluran pembuangan air hujan dan air limbah.
   Lingkungan Alami adalah Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan masalah alam seperti : air, udara, tanah yang hidup di atasnya (flora dan fauna) serta berbagai aktivitas yang berkaitan dengannya.
Pemberdayaan Lingkungan alami, antara lain:
1. Pemberdayaan lahan, bagaimana lahan digunakan bagi kemakmuran masyarakat itu sendiri dengan memperhatikan keseimbangan alam dan daya dukungnya.
2. Pertambangan dan penggalian.
3. Sumber mata air.
4. Pantai dll.
    Peran serta Masyarakat dalam pemberdayaan Lingkungan Hidup dimaksudkan supaya Masyarakat tidak bergantung pada berbagai program pemberian (charity).
Apa yang dinikmati oleh masyarakat harus hasil atas usaha sendiri. Jadi usahanya bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.
   Peningkatan kualitas “Lingkungan Hidup” adalah merupakan bagian dari peningkatan kesejahteraan “masyarakat” selain merupakan tugas dan tanggung-jawab Pemerintah, juga tidak terlepas dari tanggung-jawab dan peran serta “masyarakat”

C.   PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA

1. Sumber Pencemar

Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.

2. Proses Pencemaran

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

3. Langkah Penyelesaian

Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.