|
2013
|
|
Lingkungan
Hidup
Disusun Oleh :
Alan Randy
Deswan
Dini Nurzaman
Dian Wijaya
Farid
Permana F
Suranto
|
politeknik al islam
bandung
2013 / 2014
|
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Lingkungan Hidup”
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalahn ini.
Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
A. LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian
lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan
kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk
hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Istilah lingkungan hidup, dalam
bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan
millieu atau dalam bahasa Perancis disebut dengan l’environment.
1.Tujuan Pengelolaan “Lingkungan Hidup”.
Tujuan
pengelolaan “Lingkungan Hidup” adalah:
a.
Tercapainya keselarasan hubungan manusia dengan “Lingkungan Hidup”.
b.
Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c.
Terwujudnya manusia sebagai pembina “Lingkungan Hidup”.
d.
Terlaksananya pembangunan berwawasan “Lingkungan” untuk kepentingan generasi
sekarang dan mendatang.
e.
Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran “Lingkungan”.
2. Permasalahan Global Yang Berkaitan Dengan “Lingkungan”.
Menurut Kepala Pusat Informasi Kementerian Kehutanan, Masyhud,
ada 4 (empat) persoalan global yang tengah mengancam penduduk dunia, antara
lain:
1.
Krisis air.
2.
Persoalan pangan.
3.
Kekurangan energi.
4.
Perubahan iklim.
Keempat persoalan di atas muncul karena perusakan “lingkungan”. Yang
sering kali terjadi ialah penebangan dan perusakan hutan yang menyebabkan
terjadinya lahan kritis. Yang berdampak pada menipisnya sumber mata air. Survei
Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Besar (Ecoton)
di daerah Toyomerto, Gunung Arjuno, Gunung Sumberdem dan Gunung
Kawi, Di gunung tersebut sumber mata air semakin mengecil,bahkan sebagian
hilang.
3. Peran serta atau pelibatan “masyarakat” dalam pengelolaan “Lingkungan Hidup” adalah dalam hal:
a. Proses
perencanaan.
b. Pengambilan keputusan.
c. Pelaksanaan kegiatan.
d. Pembiayaan.
e. Pemanfaatan hasil.
f. Pemeliharaan
B. PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN HIDUP.
Pemberdayaan adalah upaya memberi daya/kekuatan kepada yang tidak berdaya, agar
mampu bergerak sendiri. Membahas masalah pemberdayaan “Lingkungan Hidup”,
dapat dibagi menjadi 3 konteks, yaitu antara lain:
a. Menciptakan suasana yang memungkinkan berkembangnya potensi
b. Memperkuat potensi yang dimiliki melalui pemberian bantuan (empowering).
c. Melindungi “Lingkungan Hidup” yang ada.,
Lingkungan
Hidup terdiri dari Lingkungan Sosial, Lingkungan Buatan dan Lingkungan Alami.
Lingkungan sosial adalah Lingkungan yang berkaitan dengan aktifitas manusia
dengan sesama di sekelilingnya.
Pemberdayaan Lingkungan sosial antara lain:
1. Meningkatkan keserasian hubungan antara sesama
2. Menumbuhkan sikap tenggang rasa.
1. Meningkatkan
sikap gotong royong dll.
Lingkungan Buatan adalah Lingkungan yang diciptakan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhannya, contohnya : pemukiman, jasa (pelayanan) dll.
Pemberdayaan Lingkungan buatan
antara lain:
1.
Jasa, misalnya:
– Pelayanan fasilitas pendidikan: SD/Ibtida’iyah, SMP, SMA dan lain-lain.
– Pelayanan fasilitas kesehatan: Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, dan lain-lain.
– Pelayanan fasilitas perekonomian: Pasar, Toko, Koperasi dan lain-lain.
2.
Fasilitas:
– Tersedianya Jamban.
– Tempat Pembuangan Sampah.
3.
Pemukiman:
– Pabrik.
– Kandang ternak.
– Jalan “lingkungan”.
– Saluran pembuangan air hujan dan air limbah.
Lingkungan Alami adalah Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan masalah alam
seperti : air, udara, tanah yang hidup di atasnya (flora dan fauna) serta
berbagai aktivitas yang berkaitan dengannya.
Pemberdayaan
Lingkungan alami, antara lain:
1.
Pemberdayaan lahan, bagaimana lahan digunakan bagi kemakmuran masyarakat itu
sendiri dengan memperhatikan keseimbangan alam dan daya dukungnya.
2.
Pertambangan dan penggalian.
3.
Sumber mata air.
4.
Pantai dll.
Peran serta Masyarakat dalam pemberdayaan Lingkungan Hidup dimaksudkan supaya
Masyarakat tidak bergantung pada berbagai program pemberian (charity).
Apa
yang dinikmati oleh masyarakat harus hasil atas usaha sendiri. Jadi usahanya
bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.
Peningkatan kualitas “Lingkungan Hidup” adalah merupakan bagian dari
peningkatan kesejahteraan “masyarakat” selain merupakan tugas dan
tanggung-jawab Pemerintah, juga tidak terlepas dari tanggung-jawab dan peran
serta “masyarakat”
C. PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA
1. Sumber Pencemar
Pencemar
datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai
cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan
pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung
berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah
terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik
terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan
BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan
pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.
2. Proses Pencemaran
Proses
pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu
kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis
baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia
bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada
yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung
(penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit
kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran
(self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu
terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi
dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
3. Langkah Penyelesaian
Penyelesaian
masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah
pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah
dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya
dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse)
dan daur ulang (recycle).
Di bidang
industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah
limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and
Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green
chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau
menghilangkan zat berbahaya.
Tindakan
pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau
bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi
alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Langkah
pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring
lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan
global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global
diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.